Di tengah pandemi yang sedang melanda, Jaka (18) berniat untuk membantu warga sekitar dengan memberi makanan dari rumahnya sendiri. Hal ini ditentang oleh Ibu (37), yang menekankan bahwa perekonomian keluarga kecil mereka juga sedang tidak stabil. Jaka berpendapat bahwa ia selalu memberi apa yang memang sudah berlebihan untuk mereka. Ibu tidak suka dengan pernyataan ini, dan melarang Jaka untuk memberi lagi. Dengan ketidaksetujuan ibunya sendiri, Jaka ditinggalkan sendiri dengan dilema terbesar dalam hidupnya: Moral atau Keluarga.